BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kesadahan air adalah
kandungan mineral-mineral
tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium
(Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion
kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun
garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode
paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam air lunak,
sabun akan menghasilkan busa
yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau
menghasilkan sedikit sekali busa. Cara yang lebih kompleks adalah melalui titrasi.
Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume dari CaCO3 (Anonim, 2012).
Air sadah tidak
begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah. Air
sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral yang
menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun
di rumah tangga, air sadah yang bercampur sabun dapat
membentuk gumpalan scum yang
sukar dihilangkan. Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat
untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan
berbagai zat kimia ataupun dengan
menggunakan resin penukar ion (Anonim, 2012).
Berdasarkan
penjabaran di atas maka untuk mengetahui secara mendalam tentang kadar kalsium
(Ca) dan magnesium (Mg) pada suatu sampel air maka dilakukanlah percobaan penentuan
kadar kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan
ini adalah bagaimana
cara mengetahui kadar kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg) suatu sampel air dengan menggunakan metode titrasi kompleksiometri
?
C.
Tujuan Percobaan
Tujuan dari
percobaan ini adalah untuk menentukan kadar kalsium (Ca) dan Magnesium
(Mg) suatu sampel air dengan metode titrasi kompleksometri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan
sabun, dimana sabun ini diiendapkan oleh ion-ion yang saya sebutkan diatas.
Karena penyebab dominan/utama kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+,
khususnya Ca2+, maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat /
karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari ion Ca2+
dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3 (Anonim, 2012).
Menurut Giwangkara (2012) ada dua jenis kesadahan yaitu:
- Kesadahan sementara
Kesadahan yang disebabkan oleh
adanya garam-garam bikarbonat, seperti Ca(HCO3)2, Mg(HCO3)2.
Kesadahan sementar ini dapat atau mudah dieliminir dengan pemanasan
(pendidihan) sehingga terbentuk encapan CaCO3 atau MgCO3.
- Kesadahan tetap
Kesadahan yang disebabkan oleh
adanya garam-garam klorida, sulfat dan karbonat, misalnya CaSO4,
MgSO4, CaCl2, MgCl2. Kesadahan tetap dapat
dikurangi dengan penambahan larutan soda- kapur (terdiri dari larutan natrium
karbonat dan magnesium hidroksida) sehingga terbentuk endapan kalium karbonat
(padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam air.
Titrasi kompleksometri atau kelatometri adalah suatu jenis titrasi dimana reaksi antara bahan yang dianalisis dan titrat akan membentuk suatu kompleks senyawa. Kompleks senyawa ini disebut kelat dan terjadi akibat titran dan titrat yang saling mengkompleks. Kelat yang terbentuk melalui titrasi terdiri dari dua komonen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran serta titrat yang hendak diamati. Kelat yang terbentuk melalui titrasi terdiri dari dua komponen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran serta titrat yang hendak diamati (Anonim, 2012).
Titrasi
kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan kompleks.
Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling
mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi–reaksi pembentukan
kompleks atau yang menyangkut kompleks banyak sekali dan penerapannya juga
banyak, tidak hanya dalam titrasi. Karena itu perlu pengertian yang cukup luas tentang
kompleks, sekalipun disini pertama-tama akan diterapkan pada titrasi.
kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan
ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam
larutan. Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat
kelarutan tinggi. Selain titrasi komplek biasa seperti di atas, dikenal pula
kompleksometri yang dikenal sebagai titrasi kelatometri, seperti yang
menyangkut penggunaan EDTA (Khopkar,
2008, hal: 47).
Kalsium
merupakan unsur logam alkali tanah yang reaktif, mudah ditempa dan dibentuk
serta berwarna putih perak. Kalsium bereaksi dengan air dan membentuk kalsium
hidroksida dan hidrogen. Di alam kalsium ditemukan dalam bentuk senyawa-senyawa
seperti kalsium karbonat (CaCO3) dalam batu kalsit pualam dan batu
kapur, kalsium sulfat (CaSO4) dalam batu pualam putih atau gypsum, kalsium fluorida (CaF2)
dalam fluorit, serta kalsium
fosfat (Ca3(PO4)2) dalam batuan fosfat dan
silikat. Kalsium bereaksi lambat dengan
oksigen di udara pada temperatur kamar tetapi terbakar hebat pada pemanasan.
Kalsium terbakar hanya menghasilkan oksidanya (Svehla, 1985, hal: 247).
Magnesium merupakan unsur logam alkali
tanah yang berwarna putih perak, kurang reaktif dan mudah dibentuk atau ditempa
ketika dipanaskan. Magnesium tidak bereaksi dengan oksigen dan air pada suhu
kamar, tetapi dapat bereaksi dengan asam. Pada suhu 800oC magnesium
bereaksi dengan oksigen dan memancarkan cahaya putih terang. Di alam magnesium
banyak terdapat pada lapisan-lapisan batuan dalam bentuk mineral seperti carnallite, dolomite dan magnesite
yang membentuk batuan silikat. Selain itu dalam bentuk garam seperti magnesium
klorida sedangkan dalam laboratorium magnesium dapat diperoleh melalui
elektrolisis lelehan magnesium klorida (Svehla, 1985, hal: 246).
Magnesium adalah ion paling umum ketiga yang dijumpai dalam air laut setelah
natrium dan klorida, sehingga air laut merupakan sumber paling besar untuk
industri logam ini. Kenyataannya, 1 km3 air laut mengandung
kira-kira satu juta ton ion magnesium. Logam magnesium teroksidasi oleh
udara secara perlahan pada temperatur kamar tetapi sangat hebat pada
pemanasan. Pembakaran logam magnesium memberikan nyala putih yang sangat
terang. Pembakaran serbuk magnesium, pada awal fotografi digunakan sebagai
sumber penerangan (Anonim, 2012).
EDTA adalah kependekan dari ethylene
diamin tetra acetic. EDTA berupa senyawa kompleks khelat.
Merupakan suatu senyawa asam amino yang secara luas dipergunakan untuk mengikat
ion logam logam bervalensi dua dan tiga. EDTA mengikat logam melalui empat
karboksilat dan dua gugus amina. EDTA membentuk kompleks kuat terutama dengan
Mn (II), Cu (II), Fe (III), dan Co (III) (Anonim, 2012).
Etilen diamin tetrasetat atau yang dikenal dengan EDTA,
merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, serta dapat diperoleh dalam
keadaan murni. Tetapi dalam penggunaannya karena adanya sejumlah tidak tertentu
dalam air, sebaiknya distandardisasi terlebih dahulu.
Terlihat dari strukturnya bahwa molekul tersebut
mengandung baik donor elektron dari atom oksigen maupun donor dari atom
nitrogen sehingga dapat menghasilkan khelat bercincin sampai dengan enam secara
serempak (Khopkar, 1990, hal: 53).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Hari /tanggal :
Kamis/10 Mei 2012
Pukul : 13.00 – 16.30 WITA
Tempat : Laboratorium Kimia Anorganik
Lantai I
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar
B.
Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
Botol
semprot 1 buah
b.
Bulp 1 buah
c.
Buret
asam 1
buah
d.
Erlenmeyer
250 mL 1
buah
e.
Gelas kimia 250 mL 1 buah
f.
pH
meter 1
buah
g.
Pipet volume 25 mL 1 buah
h.
Pipet tetes 1
buah
i.
Spatula 1
buah
j.
Statik
dan klem 1
buah
2.
Bahan
a.
Aquadest
(O)
b.
Larutan buffer pH 10
c.
Larutan EDTA 0,01 M
d.
Larutan NaOH 0,1 M
e.
Indikator EBT
f.
Indikator Mureksid
g.
Sampel air PDAM
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dari percobaan ini adalah
:
1.
Penentuan
kadar kalsium
a.
Memipet
25 mL sampel air PDAM lalu memasukkan ke dalam erlenmeyer.
b.
Menambahkan
larutan penyangga dengan pH 10.
c.
Menambahkan
indikator EBT.
d.
Menitrasi
dengan larutan EDTA dengan warna indikator dari merah muda menjadi biru.
e.
Menghitung
kadar kalsium dari sampel tersebut.
2.
Penentuan
kadar magnesium
a.
Memipet
25 mL sampel air PDAM lalu memasukkan ke dalam erlenmeyer.
b.
Menambahkan
larutan NaOH 0,1 M hingga pH nya 12-13.
c.
Menambahkan
indikator mureksid sebanyak 4 tetes.
d.
Menitrasi
dengan larutan EDTA dengan warna indikator dari merah muda menjadi ungu.
e.
Menghitung
kadar magnesium dari sampel tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
1.
Tabel
penentuan kalsium
No
|
Zat
yang bereaksi
|
Hasil
pengamatan
|
1
|
Sampel air PDAM
+ Buffer pH 10
|
Bening
|
2
|
Menambahkan
larutan EBT
|
Merah
|
3
|
Menitrasi
dengan EDTA
|
Biru
|
2.
Tabel
penentuan magnesium
No
|
Zat
yang bereaksi
|
Hasil
pengamatan
|
1
|
Sampel air PDAM + NaOH 0,1 M
|
Bening
|
2
|
Menambahkan indikator mureksid
|
Merah muda
|
3
|
Menitrasi dengan EDTA
|
Ungu
|
B.
ANALISA DATA
1.
Kesadahan
Total
Dik:
Volume kalsium (I) =
6,1 mL
Volume kalsium (II) = 8,5 mL
Volume total = 7,3 mL (A)
CaCO3 = A x M EDTA x 1000 x Mr CaCO3
mL sampel
= 7,3 mL x 0,01 mol/L x1000 mg/gr x
100gr/mol
25 mL
= 292 mg/L
2.
Kesadahan
Kalsium (Ca)
Dik:
Volume magnesium (I) = 2 mL
Volume magnesium (II) = 3,5 mL
Volume total = 2,75 mL (B)
Ca
= B x M EDTA x 1000 x Ar Ca
mL sampel
= 2,75 mL x 0,01 mol/L x1000 mg/gr x
40gr/mol
25 mL
= 44 mg/L
3.
Kesadahan
Magnesium (Mg)
Dik:
Volume total kalsium =
7,3 mL (A)
Volume total magnesium = 2,75 mL (B)
Mg
= (A-B) x M EDTA x 1000 x Ar Mg
mL sampel
= (7,3 mL- 2,75 mL) x 0,01 mol/L x1000 mg/gr x
24 gr/mol
25 mL
= 4,55
mL x 0,01 mol/L x1000 mg/gr x 24 gr/mol
25 mL
= 43,63 mg/L
C.
PEMBAHASAN
Percobaan
ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kadar kalsium (Ca) dan magnesium (Mg)
yang terdapat pada suatu sampel air. Hal yang pertama dilakukan adalah menentukan
kadar magnesium dengan cara memipet sampel air PDAM sebanyak 25 mL ke dalam
erlenmeyer. Pada percobaan ini digunakan sampel air PDAM karena air ini
merupakan air yang paling banyak di konsumsi oleh masyarakat. Kemudian
menambahkan larutan natrium hidroksida (NaOH) pada pH 12 sampai 13 dengan
menggunakan alat pH meter. Setelah itu ditambahkan dengan larutan mureksid
sebanyak 4 tetes yang berfungsi sebagai indikator atau penunjuk saat dilakukan
titrasi. Kemudian menitrasi campuran tersebut dengan larutan EDTA, dimana akan
terjadi perubahan warna dari merah muda menjadi ungu yang menandakan bahwa
dalam sampel tersebut terdapat kadar magnesium. Dari hasil percobaan tersebut
di dapatkan kadar magnesium sebesar 43,63 mg/L, hal ini berarti bahwa dalam 25
mL sampel terdapat kandungan kadar kalsium sebanyak 43,63 mg/L.
Penentuan
kadar kalsium dilakukan dengan cara memipet sampel air PDAM sebanyak 25 mL ke
dalam erlenmeyer lau ditambahkan dengan larutan penyangga dengan pH 10, setelah
itu ditambahkan dengan senyawa EBT, dimana berfungsi sebagai indikator pada
saat dititrasi. Kemudian campuran tersebut dititrasi dengan larutan EDTA,
dimana akan terjadi perubahan warna dari merah muda menjadi biru yang
menunjukkan bahwa dalam sampel tersebut terdapat kandungan kadar kalsium. Dari
hasil percobaan tersebut di dapatkan kadar kalsium sebesar 44 mg/L, hal ini
berarti bahwa dalam 25 mL sampel terdapat kandungan kadar kalsium sebanyak 44
mg/L.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini
adalah kadar kalsium (Ca) sebesar 44 mg/L dan kadar magnesium (Mg) sebesar
43,63 mg/L pada sampel air PDAM.
B.
Saran
Saran dari percobaan ini adalah sebaiknya untuk
percobaan selanjutnya menggunakan sampel air laut atau air sungai agar dapat
diketahui perbandingan kadar kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dari sampel
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim
. Kesadahan. http://Id. Wikipedia. Org/
16 Mei 2012
Anonim.
Titrasi Kompleksometri. http://Id.
Wikipedia. Org/ 16 Mei 2012
Giwangkara, E.G. Jenis-jenis
Kesadahan Air. http://persembahanku.wordpress.com/
16 Mei 2012
Khopkar, S.M. Konsep
Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Indonesia (UI- Press), 2008
Svehla. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro. Kalman Media Pusaka: Jakarta, 1985
Wiryawan,
Adam. Titrasi Kompleksometri. http://www.chem-is-try.com/
16 Mei 2012
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan lengkap paktikum Kimia
Anorganik dengan judul “ Penentuan Kadar
Kalsium
(Ca) dan Magnesium (Mg)” disusun oleh :
Nama : Abdul Rahman Arif
NIM : 60500110002
Kelompok : II (Dua)
telah
diperiksa dan dikonsultasikan oleh koordinator asisten/asisten dan dinyatakan
diterima.
Samata, Mei 2012
Koordinator
Asisten
Asisten
(
Wahyuni S.Si ) ( Ahmad Yani S.Si )
Mengetahui
Dosen
Penanggung Jawab
(
Syamsidar HS. S.T, M. Si )
NIP
: 19760330 200912 2 002
Bagus, coba kunjungi blog saya lebih baik. http://ilmukimiakaryaindrawan.blogspot.com
ReplyDeleteDid you know there's a 12 word sentence you can say to your man... that will induce deep feelings of love and instinctual attractiveness to you deep inside his chest?
ReplyDeleteBecause hidden in these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's impulse to love, adore and guard you with his entire heart...
====> 12 Words Will Trigger A Man's Desire Instinct
This impulse is so built-in to a man's brain that it will make him work harder than before to love and admire you.
In fact, fueling this mighty impulse is absolutely mandatory to getting the best ever relationship with your man that the second you send your man one of these "Secret Signals"...
...You will immediately find him open his soul and mind for you in such a way he's never experienced before and he will recognize you as the only woman in the galaxy who has ever truly appealed to him.